30 Juli 2015

Membangun Yerusalem

Ayat bacaan : Zakharia 2:1-13

Kitab Zakharia pasal dua merupakan sebagian dari serangkaian penglihatan yang Tuhan berikan kepada Nabi Zakharia. Zakharia (artinya: "Tuhan mengingat") adalah seorang nabi muda yang mendapatkan satu seri penglihatan dari Tuhan. Penglihatan-penglihatan ini menyampaikan berita Mesianik, berita tentang Kristus yang akan memerintah, berita tentang kedatangan-Nya yang kedua kali, dan berita tentang Kerajaan Seribu Tahun yang penuh dengan kemuliaan-Nya. Nabi ini dipakai Tuhan untuk membangkitkan kembali semangat orang-orang yang berhenti membangun Yerusalem, karena ancaman, tekanan, dan intimidasi. Yerusalem berbicara tentang Kerajaan Allah dan juga tentang kehidupan rohani kita. Allah memerintahkan kepada kita untuk membangun kembali Yerusalem. Tuhan menghendaki kita membangun kembali kehidupan rohani, juga rumah tangga kita.
Inilah kabar baik bagi kita! Janganlah membiarkan Yerusalem atau kehidupan rohani kita menjadi reruntuhan. Untuk itu kita harus sadar bahwa diri kita bukan miliki kita sendiri melainkan milik Allah, seperti yang tertulis dalam I Korintus 6:20, ”Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu !” Barangsiapa menjalankan hidup ini asal-asalan tanpa memperhatikan hukum Allah, maksudnya tidak hidup selaras dengan kebenaran firman Allah, maka sebenarnya kita tidak menghargai kebaikan Tuhan yang telah memberikan seluruh apa yang Dia miliki bahkan nyawaNya. Kitab ini menceritakan bahwa ada malaikat yang memegang tali ukuran (Zakharia 2:1). Untuk melakukan pembangunan, syarat pertama yang harus dilakukan oleh seorang ahli bangunan adalah melakukan pengukuran. Ayat ini berbicara tentang persiapan pembangunan oleh malaikat Allah.
Maksudnya adalah malaikat yang akan mengukur hidup kita, kesetiaan kita, iman, pengharapan dan kasih kita kepada Tuhan. Berarti, Ia akan membangun hidup kita kembali. Dalam Mazmur 147:2a dikatakan: "Tuhan membangun Yerusalem…..", berarti Tuhan akan membangun hidup kita. Kalau saat ini malaikat Tuhan sedang mengukur kita melalui gesekan-gesekan, baik itu dengan anak, istri, saudara, mertua, kerabat, teman kerja, rekan pelayanan atau yang lainnya, percayalah ini merupakan suatu pertanda baik. Semuanya itu merupakan suatu pertanda bahwa Allah sedang membangun kehidupan rohani kita. Saudara, begitu kita menjadi anak Tuhan, maka kita akan diukur oleh banyak orang. Orang-orang akan menilai penampilan, kesetiaan, dan ketekunan kita mengikut Yesus Kristus, karena kita adalah surat yang terbuka, seperti yang tertulis dalam II Korintus 3:2-3, ”Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.” Berita selanjutnya adalah, “……Berlarilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya” (Zakharia 2:4).
Kota Yerusalem yang dibangun itu ternyata dikatakan seperti padang terbuka - padang yang luas, karena terlalu banyaknya manusia dan hewan. Kelimpahan akan terjadi di Yerusalem, sampai tidak muat ! Semua itu terjadi oleh karena karya Allah yang besar. Dengan demikian apakah kita meragukan pemeliharaanNya yang sempurna ?. Perlu kita ketahui bahwa Allah tidak pernah lalai akan janjiNya, sebab firmanNya berkata : ”Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” (II Petrus 3:9). Dan setiap firman yang keluar dari mulutNya tidak akan kembali dengan sia-sia, tetapi akan terlaksana seperti yang diperintahkanNya. Berikutnya, apabila seperti padang terbuka, maka Yerusalem adalah kota tanpa tembok. Tapi tembok perlindungan disediakan Tuhan, karena Allah sendiri yang menjadi tembok berapi di sekeliling kota itu (Zakharia 2:5). Kemuliaan Allah sendiri yang akan memagari Yerusalem. Inilah yang dimaksud dengan berita menggembirakan itu, bahwa hadirat Tuhan akan memagari hidup kita. Yesus Kristus adalah kemuliaan kita ! Hal ini menunjukkan bahwa Allah ada dipihak kita, dan apabila Allah dipihak kita maka siapakah yang dapat melawan kita ? jawabannya : TIDAK ADA.
Kekuatan Allah janganlah diukur dengan kekuatan yang ada dalam dunia ini, karena tidak ada apa-apanya dengan kekuatan Allah. Karena segala sesuatu terjadi berada di bawah kendali Tuhan. Dan apabila kita mengandalkan apa yang ada dalam dunia ini kita akan menjadi terkutuk. Gereja juga tidak boleh dibatasi dengan tembok. Kalau gereja dengan tembok, maka jumlahnya akan terbatas. Maksudnya kita tidak boleh terpaku hanya oleh ruang lingkup atau golongan maupun kelompok kita saja, melainkan kita harus memiliki konsep supaya umat Tuhan yang terus bertambah tanpa dibatasi oleh tembok. Bukan berarti bila tanpa tembok Tuhan tidak menjaga umat-Nya, justru sebaliknya Tuhan akan menjaga kota tanpa tembok itu dengan malaikat yang berapi, penuh dengan kemuliaan Allah. Roh Kudus seperti api dan juga Ia adalah kemuliaan Allah yang akan memenuhi hidup kita. Firman Tuhan berkata : “Bersorak-sorailah dan bersukarialah, hai puteri Sion, sebab sesungguhnya aku datang dan diam di tengah-tengahmu, demikianlah firman Tuhan; dan banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada Tuhan pada waktu itu dan menjadi umat-Ku dan Aku akan diam di tengah-tengahmu.” (Zakharia 2:10-11a). Izinkan Tuhan membangun hidup kita!
Janganlah kita membatasinya, sebab Tuhan kita tidak terbatas dan Dia mempunyai rencana yang besar atas masing-masing kehidupan kita. Orang yang tidak menyadari bahwa di dalam dirinya ada rencana Allah yang besar maka orang tersebut tergolong orang yang sangat malang. Oleh sebab itu berilah dirimu untuk digarap oleh Tuhan sesuai dengan rancanganNya semula yaitu menjadi manusia yang sempurna seperti Allah yang adalah sempurna, dan hal ini tidak berlebihan karena Dia sendiri yang berkata di dalam Matius 5:48, ”Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification