10 Maret 2015

Tanda Murid Kristus

Ayat Bacaan: Yohanes 13:31-38

Dari ayat bacaan di atas, Yesus membagikan tentang arti seorang murid atau orang Kristen. Pada waktu itu Yesus sedang berkumpul bersama dengan murid-murid-Nya. Dia menceritakan tentang apa yang terjadi dengan diri-Nya, bahwa Dia akan dibawa sampai di golgota dan di salibkan. Yesus pada waktu itu berkata, bahwa salah satu dari murid-Nya akan menjadi pengkhianat. Tiba-tiba Yudas dengan diam-diam meninggalkan Yesus. Pada waktu Yudas pergi, Yesus berkata, "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.” (Yohanes 13:31).
Sesudah itu, Yesus juga memberikan perintah baru dalam Yohanes 13:34 dan 35. “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." Saat itu muncul Petrus yang menyatakan mau setia kepada Yesus, tetapi Yesus berkata, "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." (Yohanes 13:38). Melalui peristiwa dalam ayat bacaan di atas, Yesus ingin memberikan suatu rangkuman khusus, yaitu tentang tanda murid Kristus. Ada tiga tanda murid Kristus yang dapat kita temui, diantaranya :

1. Rindu senantiasa memuliakan Allah

Yohanes 13:31 merupakan teladan Yesus kepada kita. Padahal Yesus pada waktu itu akan disalib, tetapi Dia berkata bahwa Dia akan dipermuliakan. Ini terjadi, sebab di atas kayu salib, Yesus mengalahkan setan, menjadi tebusan bagi umat manusia dan jembatan antara Allah dan manusia. Allah dipermuliakan di dalam Yesus. Di atas kayu salib Yesus menampakkan siapa Allah itu, yaitu kasih, kesetiaan, dan anugerah Allah. Lalu bagaimana kita bisa mempermuliakan Allah? Setiap kali kita menampakan kasih dan kemurahan Allah kepada dunia, kita sedang mempermuliakan Dia. Kalau kita dipercayakan sesuatu oleh Tuhan, maka kita harus menampakkan kasih Allah kepada orang lain.
Ada empat hal yang perlu kita ketahui tentang ini, pertama, Tuhan bisa memakai orang lain menjadi alat-Nya untuk menolong kita. Kedua, Tuhan juga bisa memakai orang lain menjadi alat Tuhan untuk memproses kita. Tetapi sering kali kita menganggap bahwa orang itu adalah musuh kita. Musuh kita bukanlah darah dan daging, tetapi penghulu, penguasa dan roh jahat di udara. Seandainya itu dianggap musuh, bukankah Tuhan berkata : kasihilah musuhmu !. Ketiga, kita bisa dipakai menjadi alat uji untuk orang lain. Keempat, Tuhan bisa memakai kita sebagai jawaban doa bagi orang lain. Pertanyaan bagi kita saat ini adalah apakah kita sibuk mempermuliakan Tuhan atau mempermuliakan diri sendiri? Untuk itu, biarlah kita memiliki ketetapan hati untuk tetap mempermuliakan nama Tuhan, dengan segala resiko. Tetapi percayalah apa yang kita lakukan semuanya diperhitungkan oleh Tuhan.

2. Memiliki kasih

“Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yohanes 13:34,35) Dunia tahu bahwa kita orang Kristen atau bukan, yaitu dari kasih kita. Saat ini dunia kering akan kasih. Yesus sendiri memberikan perintah baru, yaitu kasih. Ini berarti, kalau kita tidak ada kasih, maka kita bukan seorang Kristen. Untuk itu biarlah kasih itu mewarnai kehidupan kita atau dengan kata lain menjadi gaya hidup kita sehari-hari. Karena tanpa kasih maka semua yang kita perjuangkan dan kita miliki dalam hidup ini adalah sia-sia, selain itu kasih berlangsung hingga kekal selama-lamanya. Kita bisa hidup hingga saat ini dan menikmati segala berkat Tuhan bahkan memperoleh kehidupan yang kekal semuanya itu oleh kasih Allah.
Dan wujud kasih itu sendiri seperti yang tertulis dalam I Korintus 13:4-7, ”Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.” Yang menjadi pertanyaan adalah sudahkah kita hidup dalam kasih ? apabila sudah maka pertahankan dan tingkatkan lagi, apabila belum, biarlah saat ini juga kita mulai belajar melangkah hidup dalam kasih, karena kita tidak tahu kapan kita harus menghadap Dia untuk mempertanggungjawabkan kesempatan yang sudah Tuhan berikan.

3. Tetap setia kepada Allah

Dalam beberapa peristiwa selama Petrus mengikut Yesus, Petrus berulang kali menyatakan kesetiaannya kepada Yesus. Memang mudah untuk berjanji, tetapi melakukannya susah. Inilah Petrus. Yang Tuhan mau dalam hidup kita adalah bukan hanya menyatakan janji kita kepada Tuhan, tetapi juga melakukan. Dengan segala masalah yang kita hadapi, kita harus tetap dapat melakukan Firman Tuhan. “Jawab Yesus: "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." (Yohanes 13:38). Hari-hari ini kita akan dihadapkan dengan suatu kondisi yang memaksa kita untuk tidak setia kepada Tuhan. Entah itu suatu pergumulan dalam hidup maupun suatu kondisi yang nyaman.
Yesus berkata, “Berjaga-jagalah dan berdoalah.” Tuhan memberi kesempatan untuk kita untuk tetap intim dengan Dia. Bagian kita adalah menunjukkan diri sebagai murid Kristus atau orang Kristen yang baik. Dan bagian Tuhan adalah menyelesaikannya. Kalau Tuhan di pihak kita, siapakah lawan kita? Semua akan ada jalan keluar dan diselesaikan-Nya dengan baik. Wahyu 17:14 berkata, “Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia." Dalam dalam kita wahyu 2:10 juga dikatakan : “Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.” Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification