9 Agustus 2014

Tetap Pada Jalur Berkat Tuhan

Pdt. Dr. Abraham Alex Tanuseputra

“Kemudian berkatalah Yakub: "Ya Allah nenekku Abraham dan Allah ayahku Ishak, ya TUHAN, yang telah berfirman kepadaku: Pulanglah ke negerimu serta kepada sanak saudaramu dan Aku akan berbuat baik kepadamu -- sekali-kali aku tidak layak untuk menerima segala kasih dan kesetiaan yang Engkau tunjukkan kepada hamba-Mu ini, sebab aku membawa hanya tongkatku ini waktu aku menyeberangi sungai Yordan ini, tetapi sekarang telah menjadi dua pasukan. (Kejadian 32:9-10)
Ayat bacaan di atas merupakan ungkapan hati daripada Yakub yang disampaikan kepada Tuhan, dimana ia merasa tidak layak karena menerimba berkat Tuhan yang luar biasa. Hal ini dapat kita lihat pada ayat 10 yang mengatakan, “aku membawa hanya tongkatku ini waktu aku menyeberangi sungai Yordan ini, tetapi sekarang menjadi dua pasukan.” Yakub menyadari bahwa ketika ia keluar dari rumah orang tuanya ia tidak membawa apa-apa, baik itu warisn maupun bekal dari orang tuanya. Namun sebelum keluar dari rumahnya, ia mendapat berkat dari ayahnya (Ishak) dan kakeknya Abraham. Yakub tahu alur berkat nenek moyangnya. Apabila kita tarik mundur mengenai kisah daripada Yakub, maka kita akan menemukan sumber berkat Tuhan, seperti yang di tulis dalam Kejadian 27:27-28.
Saat itu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia, katanya: "Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati TUHAN. Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah. Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia." Suatu berkat yang diucapkan Ishak kepada anaknya merupakan hal yang luar biasa, karena Ishak hidup dalam berkat Tuhan, seperti yang tertulis dalam Kejadian 26:12, ”Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya.”

Dari rentetan kisah di atas  yang menjadi sumber pokoknya dapat kita ketahui di dalam Kejadian 12:1-3 yang berbunyi: “Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." Dari firman Tuhan turun berkat kepada Abraham, kemudian disalurkan ke Ishak, Ishak yang diberkati sedemikian rupa lalu menyalurkannya kepada Yakub.
Kemudian kepada Yusuf, hingga muncul Daud, Salomo dan seterusnya. Ini adalah estafet berkat dari Tuhan yang turun temurun. Walaupun berkat Tuhan berlaku secara estafet namun ada dari antara mereka yang keluar dari alur ini, seperti Esau. Roma 9:6-7 berkata, “Akan tetapi firman Allah tidak mungkin gagal. Sebab tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel, dan juga tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, tetapi: "Yang berasal dari Ishak yang akan disebut keturunanmu." Ini menggambarkan keturunan Abraham ada yang keluar dari estafet berkat Tuhan. Yang paling tragis adalah waktu penyaliban Tuhan Yesus di kayu salib. Orang Yahudi mengatakan salibkan Yesus, orang Israel menolak Kristus.

Digambarkan bahwa orang Israel seperti pohon dan carang yang penuh getah. Tatkala orang Israel menolak Kristus yang terjadi adalah “dipatahkan”. Roma 11:17-18 berkata, “Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah, janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu.” Dan Galatia 3:26 menunjukkan saat kita dicangkokkan kepada pokok, yaitu saat kita menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat. Bobot kekayaan Abraham, Ishak dan Yakub itu sebenarnya sudah kita terima, tetapi kadang-kadang kita ragu-ragu oleh karena iman kita tidak bertumbuh dan tidak berakar.

Lalu Roma 11:19-22 merupakan peringatan bagi orang percaya yang sudah mendapat kemurahan Tuhan agar tidak keluar dari jalur berkat Tuhan. Memang kadang-kadang manusia tidak sabar dalam menjalani kehidupan kekristenannya. Ingat jangan sampai kita keluar dari berkat yang sudah dijanjikan Tuhan. Lalu ayat 23-24 juga menjadi peringatan bagi orang yang diluar Israel, karena banyak orang yang diluar Israel yang sudah dicangkokkan melecehkan dan menyia-nyiakan kasih karunia Tuhan. Ingat kemurahan Tuhan ada batasnya (Roma 11:25). Kalau sudah penuh atau cukup, maka Tuhan mengampuni orang Israel (ayat 26-28). Ketegaran orang Israel menyebabkan ia menjadi carang yang dipatahkan, lalu kita dicangkokkan pada pokok yang penuh getah. Tetapi sayang banyak diantara orang percaya yang menyia-nyiakan. Sehingga Israel yang dicangkokkan kembali.
Mari kita lihat orang-orang yang keluar dari alur berkat Tuhan ini. Sampai suatu saat ada dua alur seperti yang dituliskan Wahyu 22:11. Kalau kita keluar dari alur berkat Tuhan ini, maka kita akan semakin terseret menuju kepada kebinasaan seperti yang tertulis dalam Matius 3:11-12. Selanjutnya Lukas 12:49-53 merupakan ganjaran orang yang keluar dari kemurahan Tuhan.

Wahyu 14:14-16 merupakan tuaian bagi orang-orang yang diselamatkan tetapi bersamaan dengan itu, ayat 17-20 merupakan tuaian orang yang keluar dari jalur dari Tuhan. Ingat masuklah dalam alur yang dilindungi dan diberkati Tuhan. Ingat peringatan bagi kita dalam Yesaya 5:1-2 yang mengacu kepada orang percaya yang beribadah kepada Tuhan, tetapi buahnya justru buah masam. Mari tetaplah pada jalur berkat Tuhan! Kalau kita tetap pada jalur Tuhan maka kita akan semakin diberkati Tuhan. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification