21 Agustus 2012

KuasaNya Tidak Terukur

KuasaNya Tidak Terukur
Written by Multimedia Graha Bethany   
Wednesday, 15 August 2012 14:53
Pdt. Abraham Alex Tanuseputra

Ayat Bacaan : Zakharia 2:1-5
(1) Aku melayangkan mataku dan melihat: tampak seorang yang memegang tali pengukur.
(2) Lalu aku bertanya: "Ke manakah engkau ini pergi?" Maka ia menjawab aku: "Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebarnya dan panjangnya."
(3) Dan sementara malaikat yang berbicara dengan aku itu maju ke depan, majulah seorang malaikat lain mendekatinya,
(4) yang diberi perintah: "Berlarilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya.
(5) Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya."

”Apakah yang menyebabkan anak-anak Tuhan tidak bisa maksimal dalam melakukan pekerjaan Tuhan seperti yang telah ditentukan oleh Tuhan ?” penyebabnya yaitu karena mereka mengukur kemampuan/kuasa Tuhan seperti mengukur kemampuannya sendiri, padahal kuasa Tuhan sungguh tidak terbatas. Seperti halnya seorang muda yang mau mengukur panjang dan lebarnya Yerusalem.
Namun Allah memerintah seorang malaikat untuk melarang pemuda tersebut mengukur Yerusalem, karena Yerusalem itu akan tetap tinggal seperti padang terbuka karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya. Manusia dan hewan merupakan gambaran kekayaan yang luar biasa.  Injil itu keluar dari Yerusalem  kemudian mengalir sampai ke ujung bumi (Kisah Para Rasul 1:8). Yerusalem adalah sumber hikmat sampai ke ujung bumi termasuk Indonesia. Sebagai hamba Tuhan kita yakin bahwa kita diselamatkan.

Dalam Wahyu 5:11-12 dikatakan, ”Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa,  katanya dengan suara nyaring : Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!” Yohanes menyaksikan jumlah para malaikat, makhluk-makhluk dan tua-tua jumlahnya tidak dapat dihitung yang mengatakan bahwa Anak Domba layak menerima kuasa, kekayaan, hikmat, kekuatan, hormat, kemuliaan dan puji-pujian.

Puji-pujian itu dalam bahasa Inggris memiliki arti berkat (blessing). Dan itulah yang dimiliki oleh Tuhan Yesus Kristus. Namun banyak orang mengukur kuasa Tuhan, sehingga kuasa Tuhan tidak pernah dialami. Kuasa Tuhan tidak dapat diukur “Apakah kita termasuk orang yang mengukur kuasa Tuhan ?”.
Dalam Injil ada kuasa yang besar. Kuasa itu menimbulkan karisma. Setiap hamba-hamba Tuhan diberikan karisma, kekayaan yang tak terbatas, namun berapa banyak kita yang mengukur kuasa Tuhan sehingga kita tidak pernah melihat kuasa Tuhan. Pada waktu saya (Pdt. Alex T.) mengambil proyek Menara Doa Jakarta, banyak orang tidak percaya tetapi saya percaya, karena Tuhan sudah menyatakan sebelumnya termasuk graha Nginden. Memang di tengah perjalanan saya sempat mengalami bimbang karena saya mulai mencoba mengukur kuasa Tuhan. Tetapi saya sekarang percaya bahwa kuasa Tuhan benar-benar tidak terukur. Dan suatu saat Menara Doa Jakarta akan berdiri dan nama Tuhan dipermuliakan.
Untuk itu mari kita melihat satu persatu mengenai berkat Tuhan yang akan kita terima sebagai anak-anak Allah, yaitu diantaranya :

Hikmat :

Kesaksian : Saya (Pdt. Alex T.) dulu SD tidak naik 2 kali, SMP tidak lulus 2 kali yang ketiga baru lulus. Masuk SMA tidak pakai ijazah, dan tidak lama masuk kelas satu SMA, saya justru melorot lagi masuk ke SMP akhirnya saya mengambil sekolah asisten apoteker, baru 3 bulan saya tidak kuat menerima pelajaran yang diberikan. Kemudian saya masuk sekolah STM, dan akhirnya lulus usia 22 tahun. Kemudian usia 24 tahun saya bertobat, dan hikmat Tuhan menyertai saya. Kemudian saya mendirikan beberapa gereja di Mojokerto, selanjutnya beberapa tahun kemudian saya pergi ke Surabaya, dan pada tahun 1987 saya selesai membangun gereja Bethany Manyar dan mendapat gelar doktor yang pertama. Lalu saya mendapat  gelar doktor yang kedua kalinya tepatnya pada tahun 1995. Sampai suatu hari saya diberi satu kehormatan yaitu diangkat sebagai profesor oleh badan Fakultas Trinity. Semua itu saya dapatkan bukan hasil usaha saya, namun semata-mata itu adalah kasih karunia Tuhan, dimana Ia telah memberikan hikmat kepada saya.

Kekuatan :

Allah telah memberikan kekuatan kepada saya (Pdt. Alex T.), sehingga sampai saat ini saya masih tetap kuat melayani Tuhan, meskipun saya pernah terkena strok, belpasi bahkan suatu saat saya diperiksa jantung saya dan terdapat dua sumbatan tetapi oleh karena kekuatan Allah saya dapat mengatasi sakit penyakit yang berusaha melemahkan saya. Dan tidak cukup sampai disitu saja, saya pernah mengalami sakit yang luar biasa dimana bagian belakang (pinggang) uratnya telah terjepit. Tetapi saya tidak kuatir sebab kekuatan Allah menyertai saya. Kemudian saya berdoa dan akhirnya sembuh total. Firman Tuhan berkata, ”Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;  kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.” Hal ini dapat kita alami sebab kekuatan Allah menyertai kita. Untuk itu percayalah bahwa bersama Tuhan kita memiliki kuasa yang tak terbatas.

Hormat dan  kemuliaan :

Suatu saat kita akan dimuliakan bersama dengan Kristus. Dan selanjutnya mendapatkan puji-pujian (blessing). Saudara, kekayaan, kuasa, hikmat, kekuatan, hormat, kemuliaan dan puji-pujian (blessing) yang tidak dapat diukur telah diberikan kepada kita sebagai hamba-hamba Tuhan. Dan untuk dapat mencapai semuanya itu, Tuhan memberikan karunia iman, dan iman itu merupakan karunia dari Roh Kudus. Mulai dari iman yang kecil, iman yang bertumbuh, kuat dan akhirnya iman yang disempurnakan. Dengan iman sesuatu yang mustahil dapat menjadi kenyataan dalam kehidupan kita. Dalam Yehezkhiel 47:1-5 dikatakan bahwa ada air yang mengalir dari bawah ambang pintu Bait Suci yaitu mulai dari pergelangan kaki, kemudian ke lutut, ke pinggang dan pada akhirnya orang itu hanyut dalam sungai itu. Demikian Tuhan, Ia memberikan iman yang kecil dulu, sampai pada iman yang sempurna.
Sebagai contoh Abraham. Pada waktu Abraham dijanjikan Tuhan untuk menjadi bangsa yang besar dan diberi wilayah yang luas, maka Abraham diminta untuk melihat ke Timur, Barat, Utara dan Selatan. Seperti halnya dengan kita, memang pandangan kita terbatas, tetapi apabila kita sudah sampai pada batas pandangan kita maka kita bisa melihat lagi batas pandangan berikutnya, sehingga apa yang kita lihat lebih luas lagi. Pada dasarnya manusia dibatasi oleh pandangan maupun pikirannya sendiri sehingga tidak mencapai sesuatu, namun apabila kita sudah mencapai sesuatu maka kita lanjutkan lebih lagi, sebab kita memiliki kemajuan maupun nilai (value) yang bagus, seperti janji firman Tuhan : ”Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu . . . ” (Efesus 3:14-21). Amin.
Sumber: http://iix.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification