1 April 2012

Bagaimana Posisi, Kondisi & Fungsi Kita ?

Bagaimana Posisi, Kondisi & Fungsi Kita ?
Written by Multimedia Graha Bethany   
Tuesday, 27 March 2012 14:02
Pdt. Abraham Alex Tanuseputra
Sumber: http://iix.bethanygraha.org/
Ayat Bacaan : Bilangan 16:1-5

Dalam ayat bacaan di atas telah menceritakan kisah mengenai pemberontakan daripada Korah bersama teman-temannya. Mereka tidak menyadari bahwa Allah membawa bangsa Israel untuk keluar bersama-sama dari tanah Mesir, melintasi laut Kolsom, menikmati manna di padang gurun dan mengalami banyak mujizat, namun Korah dan teman-temannya yang termasuk orang-orang pintar merasa tidak puas dengan kepemimpinan daripada Musa dan Harun. Padahal Musa adalah seorang nabi yang dipilih oleh Tuhan sendiri untuk membawa bangsa Israel keluar dari tanah perbudakan yaitu Mesir menuju tanah Perjanjian yaitu Kanaan.
Sebenarnya Korah beserta teman-temannya tahu bahwa Allah ada di tengah-tengah mereka, tetapi Korah mempunyai motifasi yang lain sehingga melakukan pemberontakan; hal ini sama dengan Korah memberontak terhadap Tuhan. Dan akibat dari pemberontakan tersebut maka tanah terbuka lebar, sedangkan Korah dan teman-temannya masuk dalam tanah yang terbuka itu, kemudian tanah itu tertutup kembali, sehingga mereka terkubur hidup-hidup.
Melalui kisah ini kita akan menemukan suatu nilai kebenaran yang akan membawa kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah, terutama pada ayat ke 5. Dimana pada ayat tersebut berbicara tentang posisi, kondisi dan fungsi.

Dengan demikian kita akan belajar mengenai apa yang dimaksud dengan posisi, kondisi dan fungsi :

1. Posisi

Apakah posisi kita tetap menjadi kepunyaan Tuhan atau tidak ?
Seperti yang kita ketahui bahwa ketika seseorang percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat maka saat itu orang tersebut telah lahir baru dan menjadi kepunyaan Allah; termasuk menjadi baitNya, seperti yang tertulis dalam I Korintus 6:19-20 ”Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”

Untuk itu perlu kita ingat baik-baik bahwa kita telah dibeli dengan harga yang lunas dan hanya dalam Kristus ada penebusan. Dengan demikian, apabila kita sudah menjadi milikNya maka kita disebut sebagai anak-anak Allah. Dan apabila kita sebagai anak Allah, tentunya hidup kita dipimpin oleh Roh Allah dan bukan hidup menurut kehendak kita sendiri. Sebab firman Tuhan berkata : “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah” (Roma 8:14). Selain itu, jikalau kita sebagai anak Allah maka kita akan menerima kuasa; seperti yang tertulis dalam Yohanes 1:12,”Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.”
Oleh karena itu, jangan kita takut atau kuatir dalam menjalani hidup ini sebab kerajaan sorga telah turun atas kita sekalian, sehingga kita berada dalam kerajaan AnakNya; seperti yang tertulis dalam Kolose 1:13 ”Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih.”  Walaupun demikian, masih banyak orang yang ragu-ragu tentang hal ini. Banyak orang yang merasa miskin, minder atau tak dapat berbuat apa-apa. Hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut tidak menghargai posisinya sebagai anak Allah. Apakah kita termasuk diantara mereka ?

Kita sebagai anak tentunya terus bertumbuh sehingga kita menjadi mempelai Kristus yang pada akhirnya seperti yang dikatakan dalam  Efesus 5:31-32. Hubungan Kristus dengan jemaat seperti suami-istri. Janganlah kita menjadi anak yang terhilang. Tetapi menjadi anak yang sudah kembali kepada kepunyaan Allah. Atau jangan sampai kita seperti tunangan yang kehilangan kasih mula-mula. Janganlah kita memadamkan Roh, mendukakan Roh, terlebih menghujat Roh, supaya kita tidak seperti Korah yang tidak ada ampun. Oleh sebab itu, apa yang telah kita awali oleh Roh janganlah kita akhiri dengan daging, supaya kita sekali selamat tetap selamat selamanya. Salah satu contoh yang buruk adalah Saul. Dimana Saul adalah orang yang diurapi Tuhan, tetapi tatkala Daud muncul, Saul mulai cemburu dan berusaha untuk membunuh Daud, sehingga pada akhir hidup Saul, dia tidak dikenal oleh Tuhan, dan hidupnya berakhir sangat mengenaskan.

2. Kondisi

Apakah kondisi kita tetap hidup dalam kekudusan atau tidak ?
Firman Tuhan berkata dalam Ibrani 12:14 ”Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.” Berapa banyak orang yang melayani pekerjaan Tuhan tetapi masih hidup dalam kubangan dosa. Mereka tidak dapat melepaskan diri dari ikatan dosa jenis. Tetapi firman Tuhan mengajarkan bahwa dosa jenis hanya bisa dikalahkan oleh doa dan puasa (Matius 17:21). Dan apabila seseorang melayani Tuhan tetapi masih tetap melakukan dosa, maka orang tersebut akan mengalami suatu keadaan yang ironis, seperti yang tertulis dalam Matius 7:22-23 ”Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” Oleh sebab itu, biarlah kita tetap hidup dalam kekudusan dan melakukan kehendak Allah sampai akhir hidup kita.


3. Fungsi

Apakah kita masih berfungsi sebagai imam yang membawa umat Tuhan; baik itu keluarga, kelompok FA ataupun jemaat untuk berfellowship dengan Tuhan ?
Firman Tuhan berkata dalam I Petrus 2:9-10 ” Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.”
Pada jaman purba sama dengan jamam perjanjian baru. Tuhan mengangkat kita menjadi imamat yang rajani. Kita berfungsi sebagai imam. Seorang imam berfungsi untuk melakukan perkara-perkara yang besar maupun kecil. Dengan diangkatnya kita sebagai imam maka kita dapat bergaul karib dengan Tuhan. Roh Kudus telah memfungsikan kita untuk melakukan perkara yang besar. Dan kalau Tuhan bisa memfungsikan saya (Pdt. Alex T.) maka Tuhanpun akan memfungsikan kita semua. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification