Keyakinan Akan Injil
Sumber: http://renungan-harian-online.blogspot.com/Ayat bacaan: Roma 1:16
==================
"Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani."
Ada banyak sekali defenisi orang tentang hidup. Itu menunjukkan betapa banyaknya aspek kehidupan yang bisa kita pandang dari banyak sisi. Salah satu defenisi kehidupan yang pernah saya baca mengatakan "life is a war zone". Hidup itu bagaikan berada di medan pertempuran. Setiap hari kita bertempur dengan segala hal. Kesulitan hidup, tantangan, godaan dan sebagainya. Itu memang sebuah gambaran hidup. Hidup tidak pernah mudah, dan tidak pernah main-main. Hidup adalah sesuatu yang nyata, yang harus kita perjuangkan untuk bisa memperoleh yang terbaik di dalamnya. Apalagi untuk menjalani hidup di dalam kekristenan. Setiap saat ada begitu banyak pola kehidupan dunia yang akan siap menjerat dan menjerumuskan orang-orang percaya untuk tersesat di dalamnya. Bayangkan seandainya anda berjalan di tengah angin yang sangat kencang, yang siap melemparkan anda kesana kemari tanpa arah yang pasti, malah anda mungkin celaka karena bisa saja mendarat di tempat-tempat yang salah. Hidup di dunia pun seperti itu. Apa yang anda perlukan agar tidak terbawa angin kencang tanpa arah itu? Anda butuh pegangan, dimana anda bisa berpegang erat agar tidak terseret, dimana anda bisa mencengkram kuat dan bertahan agar selamat.
Dalam surat Roma, Paulus menyebutkan apa yang menjadi pegangan yang menyelamatkan ini. "Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani." (Roma 1:16). Keyakinan yang kokoh dalam Injil inilah yang terbukti mampu menguatkan Paulus dalam pelayanannya kemana-mana. Mengingat masa lalu Paulus yang kelam sebelum ia bertobat, tentu ia tahu benar bagaimana pentingnya pegangan ini agar ia tidak sampai jatuh ke dalam jurang kebinasaan. Bukan itu saja, tapi Paulus pun rindu untuk memberitakan kepada orang lain sebanyak mungkin, karena selain Injil merupakan KEKUATAN ALLAH YANG MENYELAMATKAN, tetapi juga itu berlaku bagi semua orang percaya tanpa terkecuali. Mengapa demikian? Ayat selanjutnya berkata "Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." (ay 17). Injil punya kekuatan yang menyelamatkan sebab di dalamnya nyata tertulis segala sesuatu tentang kebenaran Allah, yang akan bisa kita mengerti lewat iman dan itu pun memimpin kepada iman. Injil punya kekuatan yang akan menumbuhkan, mengokohkan atau menguatkan iman kita. Dan orang benar akan selalu hidup oleh iman. Faith, that's the key that will make us keep going stronger and better. Dan ingat bahwa "iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." (Roma 10:17).
Betapa berbahayanya jika kita malas membaca dan merenungkan Firman Tuhan. Kita tidak akan tahu apa saja janji Tuhan, teguran, nasihat dan laranganNya. Alangkah berbahaya juga apabila kita sudah tahu tetapi masih saja ragu terhadapnya. Tidak sedikit dari orang-orang percaya hari ini yang pegangannya sangat lemah. Mereka hidup dalam keraguan, mudah terpengaruh oleh berbagai macam angin pengajaran yang seolah terlihat baik namun di dalamnya terkandung begitu banyak penyesatan. Mereka memberi batas toleransi yang begitu longgar, mencari pembenaran-pembenaran bukan sesuai Firman Tuhan tetapi berdasarkan anggapan mereka sendiri. Dan ini akan sangat berbahaya mengancam keselamatan yang sesungguhnya telah dianugerahkan Tuhan kepada kita atas kasih karuniaNya. Yakobus menyinggung mengenai orang yang terus mendua hati, hidup terombang-ambing di dalam keraguan ini. "...sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan." (Yakobus 1:6-7).
Dalam kesempatan lain Yesus pun mengingatkan kita agar terus membangun kehidupan berdasarkan Injil lewat contoh seperti halnya kita membangun rumah. "Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya--Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan--, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya." (Lukas 6:47-49). Mendasarkan perjalanan hidup pada perkataanNya itu bagaikan membangun rumah di atas pondasi batu karang yang kuat. Injil, itulah pegangan yang mampu membuat kita kuat dan kokoh berdiri meski terpaan angin yang siap menyeret kita terus bertiup kencang.
Jangan main-main dengan keyakinan iman kita. Jangan mundur maju dalam keimanan akan Kristus. Hindari keterikatan-keterikatan atau godaan-godaan yang ditawarkan berbagai ajaran dunia. Injil yang kita pegang hari ini berasal dari Kerajaan Allah. Itulah pegangan yang hidup, berisi kekuatan Allah dan itu tidak berasal dari dunia. Itu seperti yang dikatakan Paulus: "Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus." (Galatia 1:11-12). Di dalam Injil terkandung keselamatan, itu disediakan buat kita selama kita bisa teguh berpegang kepadanya. "Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu--kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya." (1 Korintus 15:2). Pertanyaannya adalah, bagaimana kita bisa yakin jika kita masih saja malas membacanya? Hidup tanpa pegangan akan sangat berbahaya, karena hidup ini adalah medan pertempuran. Kita tidak akan punya kekuatan untuk bertahan dan melawan berbagai godaan dan tawaran-tawaran dari pengajaran yang menyesatkan. Keyakinan akan Injil akan membuat kita punya kekuatan untuk itu. Injil merupakan kekuatan Allah yang menyelamatkan, karena itu berpeganglah dengan keyakinan penuh sehingga kita tidak gampang diombang-ambingkan dalam keraguan.
Tinggallah di dalam FirmanNya agar kita memperoleh kekuatan Allah yang menyelamatkan
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.