Bertanggungjawab Sepenuhnya
Sumber: http://renungan-harian-online.blogspot.com/
Ayat bacaan: 1 Samuel 17:34-35==========================
"Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya..."
Gaji sudah dua bulan tidak dibayar. Selalu saja ada alasan dari pengelola keuangan di kampus sehingga saya tidak kunjung mendapat hak saya hingga detik ini. "Ya sudah, kalau mereka seperti itu, kamu tidak perlu serius mengajar, bolos saja sampai gaji dibayarkan.." kata seorang teman ketika mengetahui apa yang sedang saya alami. Cara pikir yang paling pintas memang demikian. Jika kita tidak dibayar, buat apa kerja? Capai badan, capai pikiran, tapi tidak mendapatkan penghasilan? Siapa yang mau? Tapi saya tidak mau demikian. Murid-murid saya tidak bersalah sama sekali sehingga mereka tidak layak diperlakukan asal-asalan. Saya tetap harus serius, karena saya ingin mereka sukses. Lebih dari itu, ada bentuk tanggungjawab saya kepada Tuhan dalam setiap pekerjaan yang saya lakukan, termasuk di dalamnya mengajar, dan tanggungjawab itu sudah seharusnya lebih utama ketimbang gaji. Saya membutuhkan gaji itu untuk hidup, tapi itu bukanlah yang terpenting. Ada tanggungjawab kepada Tuhan di atas itu, oleh karenanya saya tetap memutuskan untuk mengajar dengan sepenuh hati. Bagi orang dunia mungkin saya dianggap bodoh, tapi biarlah. Karena bagi saya, tanggungjawab di hadapan Tuhan jauh lebih tinggi dibanding hal lain apapun.