3 Juni 2017

Bagi Allah Tidak Ada Yang Mustahil

Bagi Allah Tidak Ada Yang Mustahil

"Bersorak-sorailah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan!.."
(Yesaya 54 : 1a) 
Jika kita membaca serta meneliti apa yang tertulis dalam Yesaya 54, khususnya pada ayat pertama, maka kita akan menemukan suatu kalimat yang berbunyi : “Bersorak-sorailah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! . . .” Dalam hal ini, bukan saja berbicara tentang mereka yang tidak mempunyai anak karena mandul, tetapi ada pesan penting yang disampaikan kepada bangsa Israel ketika berada dalam pembuangan di Babel. Menggunakan kata mandul disini tentunya punya alasan yang kuat, karena arti daripada kata mandul dalam adat istiadat Israel yaitu orang yang paling terkutuk atau termasuk manusia yang sungguh-sungguh ditinggalkan oleh Tuhan. Jadi orang yang mandul itu sangat mustahil untuk mempunyai anak, karena sudah tertutup kesempatannya untuk mempunyai anak. Tetapi dalam ayat pertama Tuhan ingin menyatakan bahwa Tuhan mampu membuat jalan diluar dugaan manusia. Itulah yang ingin disampaikan ditengah-tengah masyarakat Israel yang ada di Babel, karena mereka merasa bahwa tidak ada tanda-tanda maupun kekuatan untuk keluar dari Babel.
Apabila Tuhan sudah menyatakan bahwa Ia mampu membuat jalan diluar dugaan manusia, maka pernyataan inilah yang harus menjadi suatu landasan kepercayaan umat Allah. Salah satu contoh orang yang mandul adalah Sarah. Ketika Sarah usianya sudah lanjut, ada seorang hamba Allah yang berkata bahwa ia akan mempunyai seorang anak. Tetapi Sarah justru menertawakan akan hal itu, karena hal ini adalah sesuatu yang mustahil. Jika m anusia menganggap bahwa hal itu mustahil, tetapi bagi Allah tidak ada yang mustahil.
Oleh sebab itu, apabila firman Allah disampaikan seperti yang dilakukan oleh Yesaya terhadap bangsa Israel maka perlu adanya suatu sikap yaitu sikap iman. Kekristenan bukanlah sebuah agama yang hanya berbicara sekedar moral atau etika, tetapi berbicara tentang kebenaran. Selama seseorang hidup dalam kebenaran, maka segala sesuatu yang dilakukan pasti berhasil karena Allah turut bekerja di dalamnya. Memang, sementara kita menghadapi kenyataan terasa sangat berat, namun kebenaran itu akan memerdekakan kita. Percayalah ! bersama Tuhan tidak ada yang mustahil. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification