7 September 2013

Posisi Hidup Yang Dipulihkan

Pdt. Abraham Alex Tanuseputra
Wahyu 12:7-9 ”Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu  dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.”
Sebelum terjadi peperangan, Lucifer adalah malaikat yang cantik (sempurna), tetapi oleh karena kesombongannya maka ia berusaha memberontak dan melawan Allah.
Hal ikwal mengenai rentetan peristiwa jatuhnya manusia ke dalam dosa bermula terjadinya suatu peperangan yang terjadi di Sorga, seperti yang tertulis dalam Wahyu 12:7-9 ”Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu  dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.” Sebelum terjadi peperangan, Lucifer adalah malaikat yang cantik (sempurna), tetapi oleh karena kesombongannya maka ia berusaha memberontak dan melawan Allah.

Apabila kita melihat posisi masing-masing pribadi telah terbagi menjadi tiga bagian yang urutannya sebagai berikut; Allah berada pada langit ketiga, dan iblis berada pada langit kedua, sedangkan manusia berada pada langit pertama. Dan pada saat iblis memberontak maka dia dilempar kebawah yaitu pada langit pertama dimana manusia tinggal, seperti yang tertulis dalam Wahyu 12:10b “ . . . . karena telah dilemparkan ke bawah  pendakwa saudara-saudara kita,  yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.” Sehingga sebagai akibatya iblis berusaha merusak manusia termasuk segala isinya; hal ini dapat kita lihat pada Wahyu 12:12b, dikatakan “ . . . . celakalah kamu, hai bumi dan laut!  karena Iblis telah turun kepadamu,  dalam geramnya yang dahsyat,  karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.” Dan setelah iblis berhasil menjatuhkan manusia dengan segala tipu dayanya, maka langit menjadi tembaga dan bumi menjadi besi (Ulangan 28:23), dalam pengertian bahwa manusia tidak dapat lagi berhubungan dengan Allah.
Langit I dan langit II telah dikuasai oleh iblis, termasuk manusia juga berada dalam kekuasaan si jahat; sehingga segala sesuatu yang dilakukan manusia berada dalam kendali si jahat, seperti yang tertulis dalam Efesus 2:1-2, ”Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.”
Oleh karena keberadaan manusia dibawah kekuasaan si jahat (iblis) maka manusia dirubah pola pikirnya menjadi salah (gambaran langit menjadi tembaga), sehingga berkat Tuhan tidak dapat dicurahkan pada manusia. Dan beberapa pola pikir yang salah, diantaranya :
Nature View, yaitu manusia dialihkan pandangannya untuk tidak menyembah kepada sang pencipta, tetapi menyembah hasil ciptaanNya yaitu alam semesta termasuk isinya, misalnya menyembah gunung, pohon besar, binatang (shio), laut, maupun matahari.
Human View, yaitu pandangan manusia mulai dialihkan pada ajaran manusia tentang kebaikan yang lebih ditinggikan, sehingga ada falsafah menusia yang bukan dari Tuhan.

Society View, yaitu mempercayai adat-istiadat manusia yang didalamnya terdapat ritual untuk mengadakan penyembahan terhadap setan selaku penguasa bumi.
Politechnic View, yaitu segala sesuatu diukur kebenarannya secara alam, misalnya : menurut hukum alam (matematika), 5+2=7, sedangkan menurut iman Kristen ada sesuatu yang bisa diluar akal manusia, contoh 5 roti + 2 ikan dapat memberi makan lima ribu orang, tidak termasuk wanita dan anak-anak, bahkan lebih dua belas bakul.
Dalam kondisi yang seperti ini, akhirnya Allah mempunyai inisiatif untuk mengembalikan manusia pada posisi yang semula, yaitu dengan memberikan/mengorbankan PutraNya yang tunggal untuk menanggung beban dosa manusia. Dimana dua ribu tahun yang lalu Tuhan Yesus turun ke bumi untuk disalibkan, lalu mati, dan pada hari yang ketiga Yesus telah bangkit sehingga terjadi kemenangan yang besar. Dan setiap orang yang percaya kepadaNya tidak akan binasa, seperti firmanNya yang terdapat dalam Yohanes 3:16, ”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Saudara, melalui kasih Allah yang besar ini juga memiliki tujuan supaya pola pikir atau cara pandang manusia dirubah menjadi God View, yaitu seluruh aspek kehidupan menusia harus berorentasi kepada Tuhan, dan manusia hanya menyembah kepada Tuhan di dalam nama Yesus, karena firmanNya berkata : ”Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran” (Yohanes 4:23-24). Dan pada akhirnya, langit yang menjadi tembaga mulai terbuka dan berkat Allah tercurah kepada manusia yang percaya kepada Dia. Selain itu, dalam melanjutkan rencana Allah yaitu membawa jiwa-jiwa yang belum diselamatkan, maka Allah memberikan kuasa kepada manusia yang percaya kepadaNya, seperti yang tertulis dalam Lukas 10:19 ”Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.”

Hal ini sangat berkaitan juga dengan tugas yang harus kita emban sebagai umat tebusan Allah, yaitu : ”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Para Rasul 1:8). Saat kita percaya kepada Kristus, maka saat itulah Roh Kudus dimeteraikan dalam hidup kita sebagai jaminan bahwa orang tinggal dalam Kristus tetap dalam kekuasaan Tuhan. Untuk itu jangan takut dan gentar terhadap segala sesuatu termasuk tipu daya iblis yang berusaha menjatuhkan kembali, sebab kuasa iblis telah dikalahkan. Oleh sebab itu bersyukurlah senantiasa karena posisi kita telah diubahkan oleh Tuhan, dimana dulunya kita berada dalam kekuasaan iblis, tetapi sekarang berada dalam tangan Tuhan; dan yang dulunya hidup dalam kutuk dosa tetapi sekarang hidup dalam kasih karunia Allah. Amin.

Sumber: http://bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification