Persembahkan Yang Terbaik |
Written by Multimedia Graha Bethany |
Friday, 21 December 2012 12:21 |
Pdt. Abraham Alex Tanuseputra
Dalam peringatan hari kelahiran sang juru selamat, beberapa hal yang harus kita pelajari dan pahami melalui kehidupan orang majus. Dimana mereka telah mempersembahkan sesuatu yang terbaik bagi Yesus. Adapun persembahan yang diberikan oleh orang majus kepada Yesus adalah emas, kemenyan dan mur. 1. Emas : emas adalah gambaran dari iman yang murni dan teruji,seperti yang tertulis dalam I Petrus 1:3-7 “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.”Apabila saat ini kita sedang mengalami berbagai macam pergumulan yang tak kunjung padam, biarlah kita tetap tabah sebab Allah sedang memurnikan dan menguji iman kita. Dan apabila kita telah lulus dalam menjalani ujian tersebut maka apa yang tidak pernah kita pikirkan atau timbul dalam hati kita akan dinyatakan dalam kehidupan kita yaitu puji-pujian, kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diriNya. Ingatlah bahwa pergumuluan atau ujian yang sedang kita hadapi tidak sebanding dengan anugerah yang akan kita terima. Oleh sebab itu kuatkan dan teguhkanlah hati kita, karena dengan iman yang murni kita akan tetap berkenan kepada Tuhan. 2. Kemenyan : kemenyan adalah gambaran daripada pengharapan.Setiap orang tentunya memiliki pengharapan; baik orang yang sudah menerima Yesus maupun orang yang belum menerima Yesus. Tetapi pengharapan orang yang diluar Yesus adalah sia-sia (Amsal 10:28), karena semuanya tidak ada kepastian, sedangkan pengharapan anak-anak Tuhan memiliki kepastian, seperti yang tertulis dalam Amsal 23:18 “Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.”Pengharapan anak-anak Tuhan adalah sauh yang kuat yang dilabuhkan sampai di belakang tabir; dimana di belakang tabir terdapat Tabut Perjanjian dengan kata lain bahwa Tabut Perjanjian berada di ruang maha suci. Dan di ruang maha suci harus ada kemenyan yang terus menyala dan memberikan bau yang harum. Demikian halnya dengan kita; walaupun kita akan memasuki tahun yang baru penuh dengan tantangan dan pencobaan atau persoalan yang lainnya, biarlah kita tetap menyembah Tuhan bagaikan kemenyan yang terus menyala. Jangan sampai ada sungut-sungut atau kekecewaan maupun kata-kata negatif yang keluar dari mulut kita, melainkan penyembahan yang menyenangkan hati Tuhan. Dan biarlah di tahun yang baru tidak ada alasan untuk lari dari Tuhan sebagai ungkapan putus asa kita, tetapi biarlah kita tetap pegang janji Tuhan karena apa yang telah difirmankanNya tidak akan kembali dengan sia-sia, tetapi semuanya akan terlaksana. Sebagaimana janjiNya terhadap Abraham yang disertai dengan sumpah, seperti yang tertulis dalam Ibrani 6:13-20 “Sebab ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya, kata-Nya : Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak. Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya. Sebab manusia bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan sumpah itu menjadi suatu pengokohan baginya, yang mengakhiri segala bantahan. Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji itu akan kepastian putusan-Nya, Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah, supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita. Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.” Untuk itu, tetaplah bersukacita dalam memasuki tahun baru sebab tahun mendatang adalah tahun penuh kemenangan. 3. Minyak Mur : Minyak mur merupakan gambaran dari kekuatan kasih, walaupun minyak mur itu sendiri memiliki kaitan dengan kematian karena minyak mur digunakan untuk mengurapi orang mati.Kalau kita membaca dalam Yohanes 19:39, dikatakan : “Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.” Jadi, melalui penjelasan di atas biarlah kasih kita kepada Tuhan tetap untuk selamanya. Dan kekuatan kasih itu sungguh luar biasa karena firman Tuhan berkata : . . . . karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN! (Kidung Agung 8:6). Hal ini terbukti bagaimana Tuhan mengasihi kita sampai Ia rela mengorbankan diriNya untuk keselamatan kita. Dan kasih Tuhan telah mengalahkan segalanya seperti yang yang diungkapkan oleh rasul Paulus : “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang ?” (Roma 8:35).Oleh sebab itu biarlah kita belajar mengasihi Tuhan lebih sungguh-sungguh. Dan dalam mengasihi Tuhan kita akan belajar dari orang majus ini, yaitu iman yang teruji (emas), pengharapan yang panjang sabar (kemenyan) dan kasih yang murni (minyak mur) sebab Dia adalah raja di atas segala raja, dan Dia adalah Anak Allah. Mungkin timbul pertanyaan mengapa Dia disebut Anak Allah ? Kalau kita tarik kebelakang garis keturunan daripada Yesus maka Dia termasuk keturunan Abraham. Ada empat belas keturunan dari Yesus sampai pada jaman pembuangan di Babel, dan dari pembuangan di Babel sampai Daud ada empat belas keturunan. Dan dari Daud sampai Abraham ada empat belas keturunan, jadi jumlahnya empat puluh dua keturunan yang telah disusun rapi. Lalu ditarik kembali lebih jauh, maka kita tahu bahwa Yesus bukan hanya keturunan Abraham tetapi Ia juga keturunan Adam. Dan yang perlu kita ketahui dan percayai bahwa Yesus adalah Allah yang telah menjadi manusia (Yohanes 1:1-14). Jadi Yesus bukanlah tokoh agama maupun nabi tetapi Dia adalah Tuhan. Yesus adalah Tuhan yang nyata, oleh sebab itu janganlah kita ragu-ragu, percayalah bahwa Dia adalah Tuhan di atas segala Tuhan dan namaNya suci. Untuk itu persembahkanlah sesuatu yang terbaik bagi Dia. Amin. Sumber: http://iix.bethanygraha.org |
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.