29 Januari 2011

Renungan Harian Online: Menjadi Saksi

Menjadi Saksi

Sumber: http://renungan-harian-online.blogspot.com/
Ayat bacaan: Kisah Para Rasul 1:8
========================
"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."


menjadi saksi, karunia jemaat"Ah, saya cuma menerima karunia jemaat saja.." kata seorang teman sambil tersenyum pada suatu hari. Saya sempat bingung dengan apa yang ia maksudkan. Ternyata maksudnya adalah ia tidak merasa terpanggil sama sekali untuk berbuat sesuatu sebagai warga Kerajaan Allah. Karunia jemaat yang ia maksudkan adalah hanya berbuat seperti halnya jemaat menurut pandangannya: datang, duduk, diam, doa, bernyanyi lalu pulang, sampai ketemu minggu depan. Itu gambaran jemaat menurutnya, dan itulah yang ia pikir sudah cukup untuk dilanjutkan. Bukan hanya teman saya itu saja, tetapi ada banyak orang percaya yang berpendapat sama, bahwa mereka tidak lebih dan tidak kurang hanya sebagai "pengunjung" saja di gereja. Dan itu baginya sudah cukup untuk menjamin keselamatan. Tidaklah heran jika sejak jaman dahulu sampai sekarang masalah yang ada tetap sama. "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit." (Matius 9:37). "Masa saya harus jadi pendeta, dan semua orang Kristen harus jadi pendeta? nanti siapa yang jadi jemaat, kan tidak masuk akal" katanya lagi sambil tertawa. Ada banyak orang percaya yang hanya berminat untuk mendapat berkat tetapi tidak mau berusaha untuk memberkati orang lain. Secara sempit mereka berpikir bahwa untuk memberkati orang lain sama dengan harus menjadi pendeta terlebih dahulu. Padahal Firman Tuhan sama sekali tidak mengatakan demikian.

Kita tahu ada Amanat Agung yang disampaikan oleh Tuhan Yesus tepat sebelum Dia naik ke surga seperti yang bisa kita baca di dalam Matius 28:19-20. Apakah untuk menjadikan semua bangsa sebagai murid Yesus kita semua dituntut untuk menjadi pendeta? Tentu saja tidak. Kita semua tidak dipanggil untuk menjadi pendeta, tetapi dipanggil untuk menjadi saksi. Mari kita simak baik-baik apa yang dikatakan Yesus berikut: "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah Para Rasul 1:8). Inilah sebuah panggilan yang sangat penting untuk kita perhatikan.

Pertama, kita diminta untuk menjadi saksi Kristus. Apa sebenarnya yang harus dilakukan oleh saksi? Sederhana saja. Sebagai saksi artinya kita diminta untuk menceritakan kisah hidup kita, bagaimana kasih dan kuasa Tuhan mampu memberi perbedaan dalam hidup kita selama ini. Kita tidak perlu mengajarkan sebuah pelajaran Alkitab secara mendetail atau lengkap, atau bahkan memahami teologi terlebih dahulu untuk menceritakan pengalaman kita bersama Tuhan, kecuali anda memang terpanggil untuk itu. Tetapi intinya, sebagai saksi kita hanya perlu mengetahui apa yang telah dilakukan Tuhan kepada kita, lalu menceritakan atau membagikan kebaikanNya kepada orang lain. Itulah tugas saksi, dan itulah panggilan yang diberikan kepada kita.

Kedua, dari ayat di atas dikatakan "kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu." Artinya Tuhan bukan menggantungkan semuanya kepada kemampuan kita, seperti kemampuan berbicara, kemampuan menjaring masa, kemampuan mengajar, kemampuan menguasai Alkitab dan lain-lain. Tuhan mengatakan bahwa semua itu merupakan pekerjaan Roh Kudus. Kita hanya perlu bersaksi lalu kita serahkan kepada Roh Kudus untuk menjamah mereka. Bahkan seringkali yang diminta hanyalah kesediaan kita, dan Roh Kudus lah yang akan membimbing setiap perkataan yang keluar dari dalam diri kita. "Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu." (Matius 10:19-20). Sekali lagi, bukanlah pekerjaan kita untuk meyakinkan orang, tetapi itu adalah pekerjaan Roh Kudus, dan kita harus menyerahkan sepenuhnya kedalam tanganNya, bukan dengan memaksakan kehendak atau melakukan tekanan-tekanan yang malah akan menjadikan kita sebagai batu sandungan.

Ketiga, dari ayat yang sama kita bisa mleihat bahwa Roh Kudus akan memberikan kita kekuatan khusus untuk melakukan itu. Kita tidak akan pernah dituntut untuk melakukan itu semua sendirian. Ketika kita membagikan kasih Tuhan kepada orang lain, disana akan ada kuasa Roh Kudus yang sedang bekerja dalam diri kita. Yang penting adalah kita tidak menolak ketika panggilan itu sedang turun pada kita. Jangan lari dari panggilan, jangan gentar, karena seringkali kesempatan yang baik akan sulit terulang kembali. Kita hanya perlu mulai membagikan pengalaman atau kisah hidup kita lewat kesaksian-kesaksian, dan Tuhan akan bekerja lewat Roh-nya agar semua kesaksian kita itu bisa tertanam lembut dalam hati orang yang mendengarkannya. Disamping itu Yesus sendiri sudah berkata bahwa Dia akan selalu menyertai kita di dalam menjalankan Amanat Agung itu sampai akhir jaman. Kita tidak akan dibiarkan sendirian untuk melakukan itu. Jika anda menghadapi kesulitan, berdoalah, karena ada Roh Kudus yang akan selalu siap mendampingi anda dalam memberi kesaksian. Kita bisa melihat apa yang terjadi pada Petrus, Yohanes dan rekan-rekan sekerjanya pada suatu kali. Mereka pernah mengalami langsung bagaimana turunnya Roh Kudus membuat perubahan mengatasi ketakutan mereka terhadap ancaman orang banyak ketika hendak mewartakan Injil. "Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani." (Kisah Para Rasul 4:31). Tidaklah mengherankan apabila kemudian mereka bisa dengan berani mengatakan "Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."(5:32)

Keempat, jangan lupa pula bahwa Allah sendiri yang akan memimpin kita kepada orang-orang yang terbuka, mau menerima dan siap mendengar tentang besar kasih setia Allah kepada manusia tanpa terkecuali. Ada sebuah contoh yang tercatat dalam Kisah Para Rasul 16:4-12 ketika Paulus dipimpin untuk menuju Filipi yang terletak di Makedonia melalui sebuah penglihatan. Pada kesempatan lain kita bisa melihat Filipus dipimpin malaikat menuju seorang pembesar atau sida-sida di Ethiopia. (Bacalah Kisah Para Rasul 8:26-40). Ini menunjukkan bahwa bukan kepintaran kita mencari orang, tetapi Tuhan sendiri yang akan menuntun kita untuk bertemu dengan seseorang dan membagikan kesaksian kita kepadanya.

Pertanyaan yang penting untuk kita pikirkan adalah: apakah kita siap untuk berbagi? Apakah kita bersedia untuk itu, sebagai penggenapan panggilan yang telah diberikan kepada kita semua murid-murid Kristus? Kita harus ingat bahwa kesaksian yang harus kita sampaikan bukanlah hanya sekedar kata-kata saja, tetapi ada kekuatan Roh Kudus yang bekerja di dalamnya. "Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu." (1 Tesalonika 1:5). Lalu apa yang harus kita lakukan? Petrus mengatakan "Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni.." (1 Petrus 3:15-16). Sementara kita menanti panggilan Tuhan, kita harus tetap menjaga kekudusan kita dan selalu siap sedia untuk itu, sehingga ketika panggilan itu datang, kita akan mampu melakukannya. Bukan kehebatan kita, tetapi kesediaan kita, itulah yang diminta Tuhan. Jadilah saksi-saksi Kristus yang mampu membagikan kasih dan berkat Tuhan kepada sesama.

Karunia jemaat saja tidak cukup, jadilah saksi-saksi Kristus yang mampu membawa pertobatan orang lain

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification