26 September 2010

Renungan Harian Online: Digendong Tuhan

Digendong Tuhan

Sumber: http://renungan-harian-online.blogspot.com/
Ayat bacaan: Yesaya 46:4
====================
"Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu."


digendong TuhanSecara tidak sengaja ketika browsing saya melihat gambar yang saya pasang di samping. Ini sebuah gambar dari rombongan pendaki gunung. Disana terlihat seorang pria paruh baya tengah yang tengah digendong oleh pemandunya. Lihatlah betapa ceria wajahnya. Saya sempat tersenyum dan berpikir, ternyata orang tua juga masih senang digendong, bukan hanya anak-anak saja. Begitulah kenyataannya, perasaan butuh dikasihi bukan hanya didominasi oleh anak-anak, tetapi setiap manusia sampai kapanpun membutuhkan itu.

Renungan Harian Online: Membunuh Karakter

Membunuh Karakter

Sumber: http://renungan-harian-online.blogspot.com/ 

Ayat bacaan: Matius 5:22
=====================
"Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala."

pembunuh identitas, mengumpat, menghina, mengutukKita bisa sekolah setinggi mungkin, tetapi seringkali faktor penyebab berhasil tidaknya kita sebagai seseorang akan sangat tergantung dari keluarga. Ada beberapa teman saya yang sulit menemukan kepercayaan dirinya karena sering direndahkan, diejek dan dihina oleh saudara-saudara kandungnya sendiri semasa kecil. Ada kalanya orang tua pun mengeluarkan kata-kata yang tidak membangun sehingga si anak tumbuh menjadi pribadi yang tertutup dengan kepercayaan diri sangat minim. Akibatnya mereka sulit untuk tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan berani ketika dewasa. Suasana di dalam keluarga sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan mental seseorang. Dan saya pun melihat langsung hasilnya melalui beberapa teman saya yang pernah mengalami hinaan atau direndahkan selama masa bertumbuh mereka. Mereka bersekolah tinggi, bahkan ada yang menimba ilmu di luar negeri, tetapi secara mental mereka lemah. Mereka tidak percaya diri, cenderung menutup diri dan sangat sulit maju.

12 September 2010

Renungan Harian Online:Kesepakatan

Kesepakatan

Sumber: http://renungan-harian-online.blogspot.com/
Ayat bacaan: Amos 3:3
==================
"Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?"


kesepakatan"Kita ketemu di sana nanti sore jam 6. Jangan telat ya." Demikian sebuah sms dari teman saya yang ingin berangkat bersama-sama untuk menonton sebuah konser. Sesuai dengan tempat dan jam yang sudah disepakati bersama, maka kami pun bisa berangkat bersama-sama menuju ke lokasi. Tanpa kesepakatan awal mengenai waktu dan tempat mungkinkah dua orang atau lebih dapat berjalan beriringan? Yang satu ke kiri, yang satu ke kanan. Yang satu datang siang, yang satunya lagi sore. Tentu tidak mungkin bisa berjalan beriringan apabila seperti itu. Dalam membuat surat perjanjian atau kontrak pun demikian. Kedua pihak harus terlebih dahulu sepakat atas pasal-pasal yang di atur di dalamnya sebelum menandatangani. Tanpa itu, sebuah kontrak tidak akan bisa terlaksana. Demikian pentingnya sebuah kesepakatan dalam berbagai aspek hidup kita. Tanpa adanya kesepakatan, kita tidak akan bisa berjalan bersama-sama.

4 September 2010

Renungan Harian Online: Murid Yang Dikasihi Yesus

Sumber: http://renungan-harian-online.blogspot.com/
Ayat bacaan: Yohanes 13:23
=====================
"Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya."


murid yang dikasihi YesusJika saya bertanya kepada anda, apakah Yesus mengasihi anda, saya yakin sebagian besar akan mengatakan ya. Percaya bahwa Yesus begitu mengasihi kita, itu tentu sungguh baik. Tetapi jika kita mau merenung sejenak dan menanyakan sampai sejauh mana kita percaya bahwa Yesus mengasihi kita, maka jawaban bisa beragam. Ada banyak orang yang tahu bahwa Yesus mengasihi mereka, namun mereka tidak yakin bahwa kasih Yesus kepada mereka sama seperti Yesus mengasihi hamba-hamba Tuhan yang besar, para gembala atau pengerja. "Ya, saya dikasihi Yesus, tapi dia pasti lebih, doanya pasti lebih didengar.." Pola pikir seperti ini sangat banyak terdapat di antara para jemaat yang merasa bahwa mereka biasa-biasa saja. Makanya tidak banyak orang yang berani mendoakan orang sakit, karena mereka tidak percaya bahwa kasih karunia Tuhan kepada mereka itu sebenarnya tidak berbeda dengan yang diberikan kepada hamba-hamba Tuhan lainnya. Dan ada banyak tapi-tapi lainnya yang bisa kita jadikan argumen untuk menghindari panggilan melayani bahkan untuk berdoa bagi hidupnya sendiri.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification