2 Juli 2010

Renungan Harian Online: Kriteria Rendah Hati

Kriteria Rendah Hati

Sumber: http://renungan-harian-online.blogspot.com/
Ayat bacaan: Mazmur 149:4
====================
"Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan."

kriteria rendah hatiBerkecimpung di dunia musik membuat saya mengenal banyak pemusik di negeri ini, baik yang sudah terkenal maupun yang masih menapak naik. Ada yang sudah terkenal namun masih tetap ramah dan akrab dengan fansnya, sebaliknya ada pula yang masih berjuang tapi sikapnya sudah seperti artis paling top sedunia. Saya melihat sendiri ada musisi-musisi yang tiba-tiba berubah menjadi angkuh ketika kesuksesan mulai tercium, memasang tarif setinggi langit, jual mahal, dan yang terjadi biasanya adalah kehancuran karir dini. Ada sebuah grup yang saya kenal sebetulnya sangat menjanjikan, sayangnya perilaku mereka ternyata tidak baik. Mereka kerap hadir terlambat, tampil acak-acakan dan menurut penuturan panitia dan teman musisi lain ternyata sikap mereka pun tidak cukup sopan. Akibatnya saya tidak mendengar lagi nama mereka hari ini. Sungguh sayang ketika keangkuhan atau tinggi hati ternyata mampu menguasai kita. Ada begitu banyak hal yang baik akan sirna dari diri kita apabila kita membiarkan hal ini berlarut-larut. Bukan hanya manusia saja, tetapi Tuhan pun sangat menekankan sikap rendah hati ini.



Rendah hati berulang-ulang diingatkan sepanjang Alkitab. Mulai dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru kita akan mendapati begitu banyak pesan Tuhan mengenai soal kerendahan hati ini. Mengapa harus demikian? Karena sepertinya ada tendensi orang mudah menjadi sombong ketika kehidupannya sukses. Tidakkah kita sering melihat orang berubah sikap ketika mereka sedang meningkat? Ada pula yang mengira mereka akan terlihat berwibawa dan berpengaruh jika mereka tampil angkuh atau terus omong besar. Jika hal ini kita lakukan, tidak saja kita akan dijauhi orang lain, tetapi kita pun akan bermasalah dengan Tuhan. Sikap rendah hati merupakan sebuah keharusan untuk dimiliki oleh anak-anak Tuhan.

Lihatlah salah satu dari sekian banyak janji Tuhan terhadap orang yang rendah hati. "Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan." (Mazmur 149:4). Keselamatan, itu sebuah anugerah yang terbesar yang bisa kita peroleh. Dan itu siap disematkan kepada kita apabila kita memiliki sebuah sikap rendah hati. Tapi seperti apa sebenarnya rendah hati itu? Apakah Alkitab menjelaskan kriteria rendah hati? Tentu saja. Setidaknya ada 4 hal yang bisa kita lihat sebagai gambaran apa yang disebut dengan rendah hati menurut firman Tuhan.

1. Orang yang rendah hati memiliki kerelaan atau keberanian untuk mengakui kesalahan.
Ini merupakan hal yang sungguh sulit untuk dilakukan oleh sebagian besar orang. Rasa gengsi yang terlalu besar, takut kehilangan harga diri, takut disepelekan dan sebagainya ering membuat kita berat untuk meminta maaf secara terbuka. Padahal masalah kerelaan untuk meminta maaf merupakan hal yang sangat esensial di mata Tuhan. Sebab bagaimana mungkin kita bisa diampuni Tuhan apabila kita tidak mengakui dosa-dosa kita secara terbuka di hadapanNya? Firman Tuhan pun berkata: "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9). Perhatikan bahwa Tuhan siap mengampuni dan menyucikan kita sesegera mungkin, tetapi diperlukan kerendahan hati kita untuk mau mengakui dosa-dosa kita.

2. Orang yang rendah hati mau diajar dan belajar.

Ada sebuah firman Tuhan berbunyi: "Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati." (Mazmur 25:9). Dari ayat ini kita bisa melihat bahwa orang-orang yang rendah hati memiliki kemauan untuk diajar dan terus belajar. Jalan Tuhan terbentang luas di dalam Alkitab. Dan hanya orang yang rendah hatilah yang mau terus membenahi diri untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Tuhan siap membimbing orang-orang yang mau mengakui kekurangannya dan terus belajar, membaca, meneliti, merenungkan, memperkatakan dan melakukan firman Tuhan. Bagaimana Tuhan mau mengajar orang yang merasa dirinya hebat, bahkan lebih pintar dari Tuhan? Bagaimana firman Tuhan bisa tertanam dan bertumbuh apabila firman itu jatuh di atas tanah yang keras berbatu? Keangkuhan akan merugikan kita sendiri. Dengan memiliki kerendahan hati berarti kita pun memiliki kesempatan untuk dibimbing secara langsung oleh Tuhan, karena kita memang selalu siap untuk terus belajar dan belajar lagi.

3. Orang yang rendah hati tidak sombong.
Tinggi hati atau sombong, angkuh, dan berbagai sinonim lainnya adalah lawan kata dari rendah hati. Artinya orang yang rendah hati tidak akan bersikap sombong, dan begitu juga sebaliknya. Dengan bersikap sombong bukan saja kita dijauhi orang lain, tapi Tuhan pun akan menjauhi kita, bahkan dikatakan menentang kita. "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." (Yakobus 4:6b). Mengasihani dalam bahasa Inggrisnya dikatakan "gives grace, continually". Lihatlah bagaimana penghargaan Tuhan atas sikap rendah hati. Sebaliknya Tuhan sendiri akan menjadi lawan kita apabila kesombongan atau kecongkakan terus kita pertahankan dalam diri kita.

4. Orang yang rendah hati tidak mendahulukan kepentingan diri sendiri.
Ini juga merupakan poin penting. Bagaimana sebuah ikatan, persekutuan atau bentuk-bentuk perkumpulan lainnya bisa tetap kokoh apabila anggotanya terus menerus hanya mementingkan diri sendiri saja? Keangkuhan bisa membuat orang besar kepala dan lupa diri, sehingga menganggap diri mereka yang paling penting. Sebuah band musik bisa hancur seketika gara-gara sikap seperti ini, keutuhan keluarga bisa runtuh, begitu pula dengan persekutuan, organisasi atau ikatan lainnya. Orang yang rendah hati tidak akan bersikap demikian karena mereka akan memikirkan orang lain terlebih dahulu ketimbang kepentingan dirinya sendiri. Firman Tuhan berkata: "..Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga." (Filipi 2:3-4). Sifat rendah hati mampu memunculkan sikap seperti ini.

Dari 4 hal di atas kita bisa melihat kualitas tinggi yang akan tampil apabila kita hidup dengan kerendahan hati. Karena itu tidaklah heran jika Tuhan pun meninggikan orang-orang yang memiliki sifat rendah hati, bahkan siap memahkotai dengan keselamatan. Bukan hanya keselamatan dari bahaya, sakit penyakit dan sebagainya, tetapi keselamatan jiwa yang kekal sifatnya, atau dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan salvation. Itulah yang dimahkotai Tuhan kepada orang-orang yang rendah hati seperti yang bisa kita baca dalam Mazmur 149:4 di atas. Seharusnya kita ingat bahwa kita hanyalah berasal dari debu (Mazmur 103:14), dan semua yang kita miliki sesungguhnya berasal dari Tuhan. (Ulangan 8:14-18). Oleh karena itu, milikilah sifat rendah hati, teruslah ingatkan diri kita untuk itu, dan itulah yang akan menyenangkan hati Tuhan.

"Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman." (Amsal 16:5)

1 komentar:

Daniel Eka mengatakan...

posting webnya bagus ya Kak, makasih ya renungannya

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification