Sumber: http://renungan-harian-online.blogspot.com/
Ayat bacaan: Mazmur 37:8
========================
"Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan."

Lihatlah televisi hari-hari ini, dan anda akan dengan mudah melihat bagaimana wajah dari sebuah amarah.
The face of rage, seperti itu saya gambarkan, akan dengan jelasnya terlihat dalam beragam acara, mulai dari berita-berita tentang demonstrasi, kericuhan, tawuran, perkelahian, atau perdebatan di parlemen bahkan ada banyak pula acara yang memanfaatkan kemarahan dan emosi untuk menarik rating. Intinya, bagaimana memancing kemarahan seseorang atau sekelompok orang, dan ketika muka mereka memanas dan berubah menjadi ganas, ketika mereka mulai mengeluarkan kata-kata yang sangat tidak pantas atau mulai mencoba menyerang secara langsung, disanalah acara itu dianggap menarik. Begitu banyak pola kemarahan yang kita tonton sehari-hari, sehingga bisa-bisa lama kelamaan kita akan berpikir bahwa emosi meledak-ledak itu wajar saja. Dan ada banyak orang yang mengira bahwa mereka bisa membuat wibawa mereka meroket lewat gaya penuh emosi, meledak-ledak dalam kemarahan. Dengan terus menerus membentak atau marah, atau setidaknya memasang wajah dingin, mereka mengira bahwa mereka akan terlihat berkuasa. Seharusnya tidaklah demikian. Kekristenan tidak pernah mengajarkan kita untuk memupuk emosi.
We are not to have the face of rage. God never created us for that.