26 Oktober 2015

Tetaplah Berjaga-jaga!

Tuhan Yesus berkata, “Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja" (Markus 13:32). Hal ini disampaikan supaya setiap kita senantiasa berjaga-jaga, kita tidak perlu tahu kapan; baik hari maupun tanggal kedatanganNya yang kedua kalinya, tetapi yang pasti bahwa Dia akan datang untuk menjemput orang-orang yang sudah siap sedia menyambut kedatanganNya yang kedua kali.
Bila Yesus berkata bahwa kedatangan-Nya itu seperti pencuri (biasanya pencuri itu datang pada malam hari), apakah hari-hari ini kita sudah memasuki fase malam hari? Ada banyak buku yang mencoba menguatkan kedatangan Tuhan dengan membeberkan bukti-bukti seperti perang, gempa bumi, penyakit-penyakit maut, nabi palsu, dsb, tetapi masih belum dapat memberikan kepuasan kepada para penanti kedatangan Tuhan. Banyak anak Tuhan yang bingung dengan analisa-analisa dan penafsiran-penafsiran beraneka ragam. Daripada bingung sebaiknya kita berpegang pada perkataan Tuhan, “Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta” (Markus 13:33-35).
Yesus jelas sekali berkata bahwa kita tidak tahu waktu dan masanya. Tetapi kita harus waspada setiap saat, setiap waktu, setiap hari, setiap menit, bahkan setiap detik, supaya kedatangan Tuhan itu tidak mengagetkan kita. Kalau Anda masih santai dan tidak ada gairah rohani sama sekali, dosa sudah mengincar di depan pintu hati Anda. Kebanyakan anak Tuhan terlalu capek dalam rohani dan jasmani lalu mengabaikan persekutuan dengan Tuhan. Akhirnya mereka tidak berjaga-jaga. Mereka hidup nyaman dalam dosa dengan harapan bahwa kedatangan Tuhan masih lama! Tetapi camkan bahwa Yesus bisa datang esok……..! Siapa tahu?
Sumber: http://www.bethanygraha.org

Kediaman Kekal di Sorga

ediaman Kekal di Sorga

Written by Multimedia Bethany Graha
Firman Tuhan berkata : “Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia” (2 Korintus 5:1)
Tanpa diragukan lagi bahwa “tempat kediaman di bumi” bukan berbicara mengenai rumah yang ada gentingnya yang setiap hari kita tinggali, tetapi berbicara mengenai tubuh kita. Sebab manusia itu adalah roh yang mempunyai jiwa dan tinggal di dalam tubuh. Lalu tempat kediaman kekal apakah yang Allah sediakan bagi kita?
Saya percaya ini berbicara mengenai tubuh kemuliaan. Anda ingat ketika Adam dan Hawa sebelum jatuh di dalam dosa, mereka mengenakan tubuh kemuliaan, sebab sebelum mereka jatuh di dalam dosa mereka tidak merasa bahwa diri mereka telanjang. Namun setelah mereka jatuh di dalam dosa, pertama kali yang mereka sadari adalah ketelanjangan mereka.
Allah bermaksud mengingatkan kita semua bahwa hidup kita di bumi ini sementara. Umur kita ada batasnya. Kecantikan kita ada waktunya. Ketampanan kita juga dibatasi oleh waktu. Sebab tubuh yang kita tinggali sekarang ini adalah bangunan sementara. Dan semua orang yang ada di dunia ini pasti mengalami apa yang namanya “terbongkarnya bangunan sementara”.
Saudara, berbahagialah bila Anda sudah dilahirkan kembali. Sebab Allah menyediakan bagi kita tempat kediaman kekal di surga. Kematian yang dialami oleh orang benar hanyalah proses “take off” menuju kemuliaan Allah di surga. Cepat atau lambat kita semua akan mengalaminya.
Kalau begitu, marilah kita memfokuskan hidup kita yang terutama kepada perkara-perkara di atas. Perhatikan perhiasan manusia batiniah Anda. Seperti Paulus katakan, “Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal” (2 Kor. 4:18). Orang benar yang tahu rahasia ini akan lebih mengkonsentrasikan hidupnya untuk memperhatikan perkara-perkara rohani. Bagaimana dengan Anda?

17 Oktober 2015

Menuju Kemuliaan

Saudara, Allah mempunyai rencana yang pasti bagi kita: kemuliaan bagi anak-anaknya. Seperti firman Tuhan katakan, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya” (Roma 8:28-30).
Apapun yang terjadi dalam hidup kita tidak akan mengubah fakta bahwa Allah akan mempermuliakan kita ! selama kita berada di jalur Tuhan. Dan perlu kita ketahui segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita tidak ada yang kebetulan. Seperti halnya kisah daripada Lidia yang berdagang kain ungu di Filipi. Tidak secara kebetulan disana ia dapat mendengarkan Paulus berkhotbah. Dan ia bertobat! Begitu juga dengan kejadian-kejadian yang menimpa hidup kita tidak ada yang kebetulan. Jikalau saat ini kita sedang dalam berbagai pergumulan, maka ketahuilah bahwa penderitaan yang kita alami saat ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan kita terima, seperti yang tertulis dalam Roma 8:18, ”Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.”Allah telah meletakkan rencana-Nya dalam hidup kita supaya kemuliaan menjadi tujuan akhir hidup kita.
Kalau Anda mengira bahwa masalah-masalah berat yang menimpa Anda adalah kutukan dari Tuhan, mungkin Anda perlu evaluasi diri. Kalau Anda berbuat dosa, Anda memang dalam masalah besar. Tetapi kalau Anda yakin bahwa Anda benar tetapi tetap saja tertimpa musibah, bersyukurlah sebab Anda sedang berada dalam jalur menuju kemuliaan Allah, amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

Sahabat Sejati

Seperti yang telah kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial, ia tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain atau teman, satu dengan yang lain saling ketergantungan. Namun ada yang lebih dekat dari seorang teman, yaitu sahabat. Kita bisa mencurahkan isi hati kita hanya kepada sahabat, meskipun disisi lain ada keterbatasan; baik oleh ruang maupun oleh waktu. Tetapi kita punya sahabat yang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu dan kehebatannya tidak ada yang menyamainya yaitu Tuhan Yesus. Bahkan Dia berkata, “….. Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku” (Yohanes 15:15). Yesus menyebut kita sahabat dan Dia telah menyampaikan sesuatu kepada kita tentang apa yang didengar dari Bapa, itulah yang dikatakan-Nya kepada kita.
Sekarang Tuhan mengajak Anda untuk menjadi sahabat-Nya. Tuhan siap mendengar semua yang menjadi masalah Anda. Ia siap menampung semua keluh kesah Anda. Tidak hanya itu saja Ia dapat memecahkan semua masalah yang Anda hadapi. Apakah Sahabat kita ini telah teruji sebagai Sahabat yang baik. Ya! Dia sudah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita. Dia sengaja seperti “mengulur-ulur” waktu untuk menolong kita, tetapi sesungguhnya Dia berfirman, “Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau” (Yesaya 41:13).
Saudara, Tuhan tidak lalai memperhatikan keadaanmu. Ia tidak acuh terhadap persoalan yang Anda hadapi. Kalau Anda bertanya, “Mengapa Tuhan membiarkan aku mengalami penderitaan seperti ini?” itu berarti Yesus rindu Anda menjadi sahabat yang kuat dan kokoh menghadapi berbagai gelombang kehidupan. Bukankah Allah menguji kita di dalam dapur api kesengsaraan (Yesaya 48:10)? Tetapi, sampai kapan kita bebas dari segala persoalan ini? Sampai Allah memandang bahwa Anda layak menjadi anggota Kerajaan Allah. Yesus adalah sahabat kita yang setia. Dia selalu bersama-sama dengan Anda! Percayalah!
Sumber: http://www.bethanygraha.org

Ceritakan Kebaikan Tuhan!

Kebaikan Tuhan tidak bisa diukur hanya sebatas berkat yang telah kita terima, karena kebaikan Tuhan itu sifatnya multak. Seandainya kita mengalami kondisi yang tidak sesuai dengan keinginan hati kita maka ketahuilah bahwa Allah turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan. Yang pasti Allah itu sungguh luar biasa. Ia selalu datang menolong kita dan memberikan rahmat-Nya setiap hari kepada kita. Doa-doa kita pun dijawab dengan ajaib oleh Tuhan. Tetapi apa balasan kita kepada-Nya? Biasanya permohonan kita yang telah dijawab akan dilanjutkan dengan permohonan “jilid 2”, “jilid 3”, “jilid 4”, dst.
Dan terkadang kita lupa mengucap syukur maupun menceritakan kebaikan Tuhan. Bukankah pemazmur berkata : ”Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya !” (Mazmur 103:2). Lihatlah kisah tentang sepuluh orang kusta yang disembuhkan Tuhan Yesus (Lukas 17:11-19). Dari sepuluh orang kusta, yang kembali kepada Tuhan untuk mengucap syukur dan berterima kasih hanya ada satu orang. Dan Tuhan bertanya, “Di manakah yang sembilan orang itu?…… Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah” (ayat 17, 18)? Apa sih susahnya yang sembilan itu berkata setidak-setidaknya, “Terima kasih Tuhan Yesus!”?
Saudara, Tuhan memberikan bibir dan lidah ini supaya kita memuliakan Tuhan dan menceritakan kebaikan Tuhan. Kalau Anda mendengar perintah : Beritakanlah Injil !, mungkin Anda cukup “bergidik”, sebab memberitakan Injil bukanlah perintah yang menyenangkan. Bagaimana kalau Anda diminta untuk menceritakan apa yang Tuhan telah perbuat dalam hidup Anda? Tidak susah bukan? Anda tidak harus masuk sekolah Alkitab terlebih dahulu untuk melakukannya. Bukan berarti sekolah Alkitab tidak penting, tetapi lakukanlah dari hal yang kecil. Karena melalui hal yang kecil maka kita akan sanggup melakukan hal-hal yang besar. Oleh karena itu tetaplah setia sebab itulah yang dikehendaki Tuhan, amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

Temukan yang Terhilang

Saudara, adalah kerinduan Allah bahwa semua manusia diselamatkan. Dan bila ada yang terhilang, hal ini akan membuat hatiNya menjadi sedih yang begitu mendalam, sehingga Ia harus mencarinya sampai ditemukan kembali. Karena Dia tidak ingin seorangpun binasa. Dalam Lukas pasal 15, secara khusus Tuhan memberikan perumpamaan tentang perhatian Allah yang besar kepada manusia yang terhilang. Tidak cukup dengan perumpamaan tentang “domba yang hilang”, tetapi dilanjutkan juga dengan “dirham yang hilang, dan “anak yang hilang”.
Jangan dikira orang-orang yang bertampang “mengerikan” dengan tubuh penuh tato dan mulut bau alkohol adalah musuh-musuh Allah. Itu salah besar. Sebab mereka adalah target dari “misi penyelamatan domba yang hilang”. Allah mencari orang-orang seperti itu untuk diselamatkan. Dan gereja sebagai tangan dan kaki Allah punya tanggungjawab untuk menghampiri dan menyelamatkan mereka. Itu berarti Anda dan saya mempunyai kewajiban untuk menyampaikan berita bahwa Allah mengasihi mereka dan menghendaki mereka kembali ke pelukan Bapa yang penuh kasih. Janganlah berpangku tangan dan santai saja.
Jangan cuma terkagum-kagum dengan kisah-kisah menakjubkan hamba-hamba Tuhan besar. Maksudnya, jangan jadi penonton, tetapi jadilah pemain yang baik, supaya nama Tuhan dipermuliakan di jagad raya ini. Dengan banyak jiwa yang dimenangkan maka semakin dekat pula kedatang Tuhan untuk memberika upah buat setiap orang tetap setia menjalankan amanat agung Tuhan.
Tetapi di manakah domba yang hilang itu? Kalau hati Anda belum tercelik, Anda tidak akan dapat menemukan domba yang hilang itu. Atau kalau hati Anda terlena dengan kemewahan dunia ini domba yang hilang tidak akan mendapatkan perhatian Anda. Bukalah, bukalah hati Anda supaya Anda dapat melihat jutaan jiwa manusia yang sedang berjalan menuju neraka. Bangkitlah gereja Tuhan dan selamatkan mereka !
Sumber: http://www.bethanygraha.org

Nahkoda yang Handal

Dalam mengarungi kehidupan ini tentunya tidak lepas dengan berbagai gelombang dan badai kehidupan. Sehingga terkadang kita mulai putus asa untuk melanjutkan perjalan hidup kita. Dan berapa banyak anak-anak Tuhan yang mengalami ”karam kapal.” Oleh karena itu serahkanlah kemudi kehidupanmu kepada Sang ”Nakhoda” yang handal yaitu Tuhan Yesus. Sebab banyak orang Kristen yang tidak konsisten menyerahkan kemudinya. Apabila keadaan dalam keadaan baik-baik saja, mereka enggan meminta Yesus memimpin hidup mereka. Mereka merebut kemudi yang dipegang oleh Tuhan. Tetapi, manakala badai datang, mereka segera berseru-seru kepada Tuhan. Mereka berteriak, “Tolong Tuhan, perahuku hampir tenggelam!” Dan syukurlah, meskipun Anda telah mengabaikan Dia, namun Dia masih mau bergegas menolong Anda. 
Saudara, hidup kita ibarat perahu di tengah lautan, dengan gelombang kecil? Tidak! Dengan gelombang besar dan seringkali badai besar datang. Kalau kita tidak mempunyai nakhoda yang dapat diandalkan bagaimana perahu kita dapat bertahan di tengah lautan? Bagaimana kita dapat selamat sampai di tujuan? 
Dan saat ini, Yesus, Sang Nakhoda handal itu menawarkan kepada Anda untuk menjadikan Dia sebagai Nakhoda dalam hidup Anda. Ia tidak meminta sepeser dari harta Anda untuk pembayarannya. Ia juga tidak menuntut gaji bulanan. Apa yang Ia minta hanyalah kesetiaan Anda. Ia meminta Anda mengasihi-Nya dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan Anda. Dan bila Anda melakukannya, Sang Nakhoda akan segera mengambil kemudi Anda. Apabila ditemukan bagian-bagian perahu yang rusak atau bocor, Ia akan memperbaikinya dengan hati-hati. Ia akan menambal luka-luka dalam hidup Anda. Ia akan memulihkan keadaan Anda yang telah hancur porak-poranda karena badai kehidupan.
Bila Yesus bertanya kepada Anda sekarang, “Maukah kaujadikan Aku sebagai Nakhoda hidupmu?” Apa jawaban Anda?
Sumber: http://www.bethanygraha.org

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification